Dalam dunia properti, banyak klien yang memiliki preferensi tidak hanya berdasarkan lokasi, harga, dan desain, tetapi juga unsur-unsur “energi” ruang — klasiknya feng shui. Bagi agen properti, pertanyaan muncul: apakah mempercayai feng shui penting? Atau cukup mengerti dan bermain di area budaya klien?
Apa Itu Feng Shui dan Pengaruhnya dalam Properti?
Feng shui adalah tradisi Tiongkok yang mempelajari aliran energi (“qi”) dalam suatu ruang; dianggap mempengaruhi kenyamanan, kesehatan, dan keberuntungan penghuni. Beberapa studi dan praktisi menyebut bahwa tata letak rumah, arah hadap, pintu utama, pencahayaan, dan elemen-elemen seperti air dan tanaman dapat membawa efek psikologis positif — membuat penghuni merasa nyaman, termotivasi, dan bernilai emosional tinggi.
Apakah Agen Properti Perlu Mempercayai Feng Shui?
Dari sisi profesionalitas, agen tidak wajib “percaya” secara literal, tetapi penting memahami bahwa sebagian klien sangat menghargai feng shui — bahkan mau membayar lebih atau memilih properti berdasarkan feng shui. Memahami kepercayaan ini bisa menjadi keunggulan kompetitif.
Dari sisi pemasaran, agen yang bisa menjelaskan, atau setidaknya menghargai preferensi feng shui klien, akan lebih mudah membangun hubungan kepercayaan dan closing deal. Namun, jangan sampai tergantung pada feng shui saja — aspek fundamental seperti legalitas, lokasi, kondisi bangunan, dan nilai investasi tetap harus menjadi prioritas.
Feng Shui Bisa Menjadi Nilai Tambah
Feng shui dapat menjadi bagian dari layanan nilai tambah: memberi opsi renovasi kecil agar properti lebih “feng shui-friendly”, atau memilih unit yang orientasi dan letaknya sesuai preferensi feng shui klien. Agen sebaiknya memahami feng shui sebagai bagian dari faktor psikologis dan budaya klien; tidak wajib mempercayai secara mistis, tetapi menghormati dan bisa mengakomodasi. Menyediakan informasi tentang feng shui yang akurat, etis, dan tidak menyesatkan adalah nilai tambah.
Source: